Tuesday, September 7, 2010

Aku berjalan menunduk

Masa-masa sulit memang seperti tak ada habisnya. Seperti bapakku yang pusing, aku juga. Ya Allah, harus kami ikhtiar bagaimana lagi? Ya, aku mengakui, Engkau Maha Kuasa, maka tolonglah kami..

Banyak masalah menghimpit. Oh bulan puasa ini begitu dahsyat. Aku akui, ibadahku minim. Aku terlalu sibuk bergelut dg bayangan akan masa depan. Hah, seandainya aku dapat berbuat banyak..seandainya mbakku dapat sehat kembali. Segar bugar dan bahagia, andai..

Sedih, ketika aku melihatnya. Tak tega, ingin semuanya berakhir. Kadang karena tak tahan, aku berdoa. 'Gusti Allah, kalau memang dia harus pergi, maka lakukanlah dengan halus. Tapi kalau dia memang harus kembali sehat, maka berilah ia kesempatan. Cuma itu doaku.

Ya, aku tak tahu lagi. Aku merasa ini saat-saat terlabil dalam hidupku. Aku ingin segera bekerja. Ingin hidup dengan tenang. Ingin berguna untuk semua orang. Hanya itu.

Hehe, coklat panasku harus sabar mendampingi hari-hariku. Aku tumpahi ia dengan keluhan dan curahan hati. Mungkin hanya dia yang bisa mengerti. Walau tak hidup, tapi aku ingin berterima kasih karena telah mendampingi perjalananku. Bagaimanapun, pada akhirnya ini adalah pelajaran,,dan aku akan bersyukur ketika hatiku bisa ikhlas menjalani ini semua.

Bersabarlah...

1 comments:

Seragam TPA said...

very very nice post