Monday, March 8, 2010

Tak Berjudul

Suatu hari temanku bertanya ke aku. “Nung, kenapa sih kamu suka pergi-pergi sendiri?”

Aku jawab dengan polosnya.”Mmm karena ga ada yang mau pergi sama aku”
Hahahahahahaha dan kami pun tertawa seperti kesetanan.

Jauh di lubuk hatiku, aku juga bertanya hal yang sama. Iya ya, kenapa teman-temanku (mungkin) tak ada yang mau pergi sama aku ya?

Waktu itu aku menjawab ragu. “Teman-temanku sibuk semua hehehe”

Sementara aku yang sedang galau dengan pertanyaan yang sulit aku jawab itu, seorang temanku yang lain tengah galau pula dengan pertanyaan yang hampir sama, intinya dia mempertanyakan keeksistensian pertemannya dengan beberapa temannya. Dia merasa diabaikan dan diacuhkan. Tak lagi diajak bareng-bareng seperti dulu. Dia kadang mengeluh padaku, dan aku sebenarnya juga tak tahu harus menyikapinya bagaimana, karena aku –jujur saja, tak sedang merasa begitu meskipun aku sering sendiri menikmati susah dan bahagiaku.

Intinya aku ingin bilang: setelah merasa berkorban dan melakukan banyak hal kepada orang lain, mau tak mau, kadang kita ingin mendapat balasan dari orang itu, dengan sepantasnya. Berani taruhan, kamu juga sering merasa seperti itu kan!

Rasanya ingin tertawa lepas…sampai sekarang aku belum menemukan cara untuk membuat rasa itu lebih simple, sulit sekali! Suatu hari berbulan-bulan yang lalu, aku menulis di statusku yang intinya tak mau menolong “seseorang” lagi karena telah habis kesabaranku. Aku merasa selalu ada untuknya dan telah berkorban terlalu banyak, tapi ketika hidupku begitu sempit dan memohon untuk diberi sedikit saja belas kasihan, dia tak berkehendak. Rasanya waktu itu sakit sekali. Aku yakin seyakin-yakinnya, kamu pasti juga pernah mengalami hal yang sama. Merasa telah melakukan banyak hal untuk orang lain, tapi orang itu tak membalas sepantasnya. Lalu apakah hidup pada akhirnya akan selalu dipenuhi dengan hal seperti itu?

Tadi sore, aku mendengarkan swaragama dan Si Taufik (penyiarnya) punya satu sesi yaitu “monster monday”. Kamu boleh mengajukan satu nama yang hari itu menjengkelkan kamu dan taufik akan mem-flush orang itu seperti –maaf, kotoran di WC. Kebetulan client Taufik melaporkan temannya yang hari itu nyebelin banget (menurut si client) karena tak mau meminjami buku padahal biasanya client ini selalu meminjami si korban bukunya. Lalu Taufik bilang sebelum mem-flush si korban: “ini hukuman untuk orang yang tak bisa menghargai kebaikan orang lain (itu seingatku).” Dan grojog grojok, disiramlah itu si korban (meskipun cuma lewat telpon), hahaha. Tak aku sangkal, aku ikut puas mendengar itu.

Lalu aku pun bertanya dalam hati: apakah aku tak cukup menghargai kebaikan orang lain ya sehingga setiap aku butuh orang lain, mereka serasa lenyap? Sringggggg. Btw, Aku sedang tersenyum kecut sekarang.

Tapi aku selalu dapat hikmah dari semua hal yang mungkin menurut orang itu sial. Yap!? Aku selalu membuatnya simple dengan bilang pada diriku sendiri: Kamu bisa kok nung sendiri, itu akan membuatmu lebih kuat!? Maka ketika kamu telah merasa sedikit kuat, berikanlah kekuatanmu itu untuk orang yang memintanya, agar hidup itu tak hanya meminta saja. Hahahaha aku merasa sok bijaksana sekali hari ini.
Yayaya ini mungkin sejenis pelipur lara,,,tapi satu hal yang ingin aku katakan, sekali kita menuntut dan diberi/dilayani, maka kita akan terus menuntut. Apa akibatnya? Kita tak akan siap ketika suatu hari kita harus menghadapi sendiri, ketika tak ada orang yang siap melayani, ketika semua pergi. Lalu apa kita hanya akan mengeluh dan menyalahkan orang lain?? Ah sudahlah,,,selalu ada alternatif untuk membuat hidup ini berwarna, untuk membuat hidup berjalan dengan penuh sureprize tanpa harus selalu dipermudah oleh orang lain.

Dan malam setelah aku ditanya temanku diatas, dalam pejaman mata, aku berpikir. Dengan mereka jadi temanku saja, aku telah senang. Aku tak perduli mereka membalas yang telah aku lakukan pada mereka atau tidak, dan aku juga tak perduli mereka selalu ada ketika aku butuh atau tidak. Karena aku yakin, apa yang aku jalani sekarang itu membuatku lebih kuat. Seperti yang pernah aku bilang dalam note-ku tentang “Abee bukan bapakku”, ketika kita harus menjalani semua sendiri, itu akan membuat kita lebih kuat. Hehe aku akan selalu berterimakasih pada teman-temanku meskipun tak selalu ada untukku. Karena berteman bagiku tak hanya kalimat “teman ada ketika aku butuh” tapi juga “tak ada” ketika aku butuh karena aku yakin, proses itu akan membuatku lebih kuat.

Aku akan berusaha ada untuk kalian…dan aku tak mengharapkan apa-apa dari kalian, karena aku ingin menjadi kuat karena dan untuk kalian…hehehe

0 comments: