Tuesday, February 23, 2010

The Gift

Selalu ada cerita dibalik sebuah barang. Ini lucu sekali sebenarnya. yap, cerita ini tentang beberapa barang yang diberikan dan/atau aku berikan pada orang lain. Barang2 itu adalah sebuah mug, alat pemotong kuku, sebungkus coklat caca, dan kaos oblong.


Sebuah Mug yang lucu pemberian seorang kawan yang dulu sekos denganku. Namanya mbak wida. Waktu itu kami semua harus pindah kos karena kos kami akan direnovasi. Dan otomatis, itu akan menjadi kepindahanku yang ketiga dalam 1 1/2 tahun. Aku serasa lebih muda beberapa bulan kalau melihat mug itu karena aku seperti lahir pada bulan dengan bintang Aries, padahal sebenarnya bintangku Aquarius. Mug itu kalau hidup mungkin akan mengeluh, karena saking seringnya aku gunakan. Ketika aku membuat coklat panasku, maka dia yang akan menampungnya. Dia adalah pasangan sempurna bagi laptopku, karena dia yang akan selalu ada di samping laptop yang tak pernah mengeluh aku pencet terus. Owh ya, ketika mbak Wid memberikan mugnya, dia berkata “aku tak punya apa-apa Nung, tapi walaupun begitu, aku tak akan memberikan yang jelek untukmu”. Hmm jujur, bukan karena pemberiannya aku sayang padanya, tapi karena kesediannya untuk menjadi temanku…


Alat pemotong kuku. Ah aku biasa menyebutnya ketoan kuku. Aku beruntung mendapatkannya karena alat ini memang enak dipakai. Dengan sekali pencet, kukuku yang panjang akan segera terpasung. Suatu hari sekitar 5 tahun yang lalu seseorang memberikannya padaku. Sebut saja Tumini. Sambil menyodorkan ketoan kuku itu, dia bilang: “ini tak kasih ketoan kuku. Itu dulu ketoan kuku kenangan lo” katanya sambil mencibir ke arah suaminya, sebut saja Marwoto. Lalu dia meneruskan: “itu kan pemberian dari pengagum dia (Marwoto), bahkan ada suratnya, katanya begini ‘semoga alat pemotong kuku ini dapat selalu mengingatkanmu padaku seperti kukumu yang selalu tumbuh”. Hayyah aku cuma tertawa saja waktu itu. Sementara Marwoto cengengesan melihat tingkah istrinya yang kelihatan sekali sedang mencurahkan kecemburuannya. Batinku, mereka yang geger, aku yang untung dapat ketoan kuku gratis hahaha. Dan disinilah ketoan kuku itu, dia tak karatan dan masih menggigit seperti biasa. Dasar sepasang suami istri yang aneh,,,

Ehem barang ketiga adalah sebungkus coklat caca. Sekitar 2 1/2 tahun yang lalu, HP ku hilang, dan beberapa hari setelahnya, seorang teman memberiku coklat caca. Ada pesan di kertas kecil yang bunyinya “jangan sedih ya Nung…Cheers! Your Sista”. Hahaha dan tahukah kau? aku memakan coklat itu dan tak pernah membuang bungkusnya. Aku tempel diantara jadwal kuliahku. Namun sayangnya, bungkus itu sekarang hilang, aku tak tahu dimana bersembunyi…Terima kasih Hety, coklat caca mu waktu itu membuatku lebih kuat, hehehe

Dan yang terakhir adalah kaos murahan nan jelek yang aku beli di Lombok waktu SE. Hahaha ini lucu sekali. Sebenarnya kaos itu oleh-oleh untuk seorang teman jauh. Dan rencananya aku akan memberikannya ketika dia berkunjung ke jogja. Kaos itu bergambar peta gunung rinjani dan bertuliskan “tracking at Rinjani”. Tapi ternyata yang ditunggu tak pernah datang dan aku pun memutuskan untuk memberikannya saja kepada orang lain. Dan suatu hari, aku diundang ke kos seorang teman yang tak lain adalah mbak Wida. Aku pun teringat dengan kaos musibah yang harus segera aku singkirkan dari kamarku. Maka aku pun dengan malu-malu menyerahkannya padanya. “Mbak, semoga muat ya…” Sumpah!aku tak sadar bilang gitu ke dia. Terlalu jujur karena memang badan dia yang “agak” besar. Lalu dia menyahut, “ini all size kan nung”…dan kami pun tertawa seru. Kemarin ketika aku bertemu dengannya, dia memakai kaos itu. Dia bilang padaku “Nung, ketika aku melihat diriku di kaca tadi, ternyata kaos ini cocok ya untukku. Aku ngrasa nyaman aja.” Aku cuma bisa nyengir sambil membatin:”mungkin kaos itu memang seharusnya untukmu mbak”

Yah begitulah. Tanpa benar-benar aku sadari, ternyata banyak barang-barang di sekitarku yang mengingatkan dan memberi kenangan. Selalu ada arti di setiap barang. Dan aku lebih suka melihat artinya daripada wujudnya. Karena arti itu berarti hati,,,

4 comments:

Unknown said...

Salam untuk Mbak Wida ya Nung. Trus kapan niy ada hadiah dari pengagummu?
Aku dah follow blogmu ini, jadi tau n update tulisanmu :)

Kaos Anak said...

Kenangan indah memang selalu mengundang senyum

coklat panas said...

makasih mas hangga...selamat bergabung di dunia nanung, hehe

Unknown said...

makasih juga sambutannya, kok gak minuman coklat panasnya untuk tamu niy hehehe
Follow punyaku juga yah: hanggaady.blogspot.com