Tuesday, February 9, 2010

Si lelaki dan Sang gadis (part 2)

Aku seorang adik kawan. Tahukah kau rasanya ketika saudara perempuanmu yang paling kamu sayangi dilamar?



Ikut lega rasanya. Alhamdulillah, mbakku telah menemukannya, insyaAllah. Semoga dia memang yang terbaik untuk mbakku. Haha hidup ini memang lucu. Bagaimana bisa dalam waktu sesingkat itu mbakku bisa jatuh cinta dengannya, tak ada dua bulan, dan kemarin ketika aku berbincang dengan mbakku, aku telah merasakan hawa cinta, dan yah aku yakin dia akan bahagia…Sepertinya sepupuku pantas berterimakasih padaku karena aku adalah salah satu tokoh di balik layar yang sangat membantunya hahaha. Aku yang jarang membela calon untuk mbakku, pada suatu waktu bilang: “mbak, mau tak mau aku telah iri denganmu, karena laki-laki yang bersungguh-sungguh seperti itu jarang, yah laki-laki yang mau memperjuangkan…”



Rasanya ingin tertawa ketika dengan manyunnya, mbakku duduk di bawah lemari di kamar adikku. Sepupuku yang dodol itu telat 3 jam dari jadwal. Padahal semua telah menanti rombongnnya. Dan mbakku yang jarang merias diri itu hampir lelah mempertahankan semangatnya. Meski begitu, dia selalu terlihat cantik bagiku meskipun badannya tak sebahenol dulu hahaha. Dengan muka culunku, aku mencoba menghiburnya, dan mulai menceritakan lagi inbox dari seorang teman yang sebenarnya ditujukan untuknya. Seorang temanku pada suatu waktu mengrim pesan dan dia memberi saran tentang penyakit mbakku. Katanya obat untuk orang yang sakit asma itu :Rajin jalan-jalan pagi,minum madu campur air hangat tiap pagi, dan banyak diberi perhatian (yang lalu aku katakan dengan memiliki suami hahaha). Di inboxnya dia bercerita “Pokoknya tunjukin kalau orang2 di sekelilingnya sayang and care ma dia. Coz dulu aku pernah mendapati orang yang sakit asma parah. Tapi terus sembuh karena neneknya sayaaaaaang banget sama dia. Jd dia terus sembuh 100% dari asma. Dan seseorang itu adalah ayahku”

Mbakku tertawa!? Hah tahukah kau mbak, bahagiamu adalah juga senyumku, hmm

Beberapa jam sebelum rombongan datang, dengan telaten aku menyetrikakan baju yang akan dikenakannya, hati-hati sekali. Dan entah mengapa aku merasa tak pernah menyetrika selicin itu. Haha aku bangga dapat berperan di hari yang begitu penting baginya. Ketika rombongan telah datang dan semua telah duduk dalam satu ruangan, serasa semua mata tertuju padanya dan seperti menghakimi, mereka menilai. Aku duduk di sampingnya, menahan air mata. Hehe aku sungguh cengeng kawan. Ingin sekali memegang tangannya karena itu adalah hari yang menegangkan dan menentukan untuknya. Aku ingin menenangkannya “tenang mbak, aku ada di sampingmu, u’r perfect!? selalu akan seperti itu”. Dan yah semua berjalan dengan baik. Mungkin karena doa mereka berdua, terutama doa sepupuku yang telah menunggu selama setengah umurnya. Yang tak pernah rela mbakku bersanding dengan yang lain, dan pada akhirnya, dia benar-benar membuktikan keseriusannya. Allah selalu Maha Besar, aku yakin itu,,,

Dan mau tak mau, aku telah merasa kehilangan lagi. Seorang saudaraku yang akan dibawa dan menjadi hak sepenuhnya bagi suaminya. Tak akan ada lagi teman keliling ke pak lek waktu lebaran, akan hanya aku dan adikku. Akan tak sering aku berbincang dengannya ketika aku pulang karena dia telah dengan suaminya. Yah mungkin semua tak akan selayaknya dulu.

Dia adalah saudara perempuanku kawan, saudaraku yang dulu selalu mengantarku ke sekolah TK dan SD, lalu kami akan dikejar oleh orang gila. Dia adalah guruku yang selalu menasehatiku dengan tuturnya yang sederhana, dan justru karena itulah dia yang selalu aku dengar. Dia adalah kakak yang dulu ketika aku menangis, mengiringiku menangis,,,dan dia juga sahabatku yang selalu menyempatkan menelponku ketika aku begitu putus asa karena cinta padahal keadaannya sedang parah dan dia selalu bertanya “bagaimana keadaanmu?”, dan aku akan selalu menjawab “aku baik-baik saja” meskipun aku mengucapkannya dengan terisak. Dan kini, kakak perempuanku yang selalu aku dengar itu akan menikah,,,bismillah, Semoga Allah selalu memberi bahagia untukmu mbak,,,Amin Ya Robbal Alamin,,,

NB: Terimakasih mbak Datu atas inbox-nya,,,mbakku senang sekali. Dan kemarin ketika sepupuku datang, dia membawakan madu untuknya,,,

0 comments: