Sunday, August 22, 2010

Aku baik-baik saja

Hari-hari ini tidak mudah terlewati olehku. Hah kadang aku merasa, aku tak begitu beruntung dalam memperoleh pekerjaan. Kemarin dulu aku gagal dengan nestle, lalu IOM, dan yang terakhir adalah Indonesia Mengajar. Aku berpikir, apa yang salah denganku? Apakah aku memang bodoh? Atau cuma tidak beruntung? Baru aku temukan, ternyata aku tak hanya tidak begitu beruntung dengan soal-soal asmara, tetapi juga kerja. Ups harusnya aku tak berprasangka begitu.

Yah, hal yang paling pedih bagiku adalah tidak lolos Indonesia Mengajar. Ini adalah pekerjaan yang aku banget. Betapa besar keinginanku untuk dapat bergabung di dalamnya. Malam ketika aku mendengar ketidaklolosanku, aku sedang menonton 'he's just not into you' yang telah aku putar berulang kali dan selalu sukses membuatku menangis (sumpah lebay). Ditambah ada kabar itu, maka seperti disembur air perasan bawang merah, mataku tak bisa menahan kucuran air mata (lebay meneh). Tapi herannya, aku cuma menghabiskan 3 potongan tisu, jauh lebih sedikit dibanding ketika aku patah hati dulu. oh wow, that's great hah! Dan entah mengapa, malam itu aku memutuskan untuk mengikhlaskannya dan tidur dengan nyenyak. Jauh berbeda ketika patah hati, butuh waktu lama untuk menerima kenyataan. Kenapa aku begitu cepat ikhlas?

Satu, aku yakin semangatku adalah mengabdi, berinteraksi, dan menemukan inspirasi. Dan sebenarnya itu bisa aku lakukan di manapun. Aku dapat mencari pekerjaan yang punya jiwa sama. Toh aku masih punya cemara, masih bisa memainkan angklung, dan orang tuaku tak keberatan aku tetap tinggal di jogja sembari mencari kerja.

Dua, aku sudah terbiasa tertolak. Apalagi pengalaman yang terakhir kemarin. Ada yang jauh lebih sakit dan tanpa harapan. Jadi kehilangan IM membuatku lebih realistis. Bahwa apa yang tidak dapat kau raih, memang harus kau ikhlaskan, karena begitulah kenyataannya! Alhamdulillah, terkadang aku bangga pada diriku sendiri atas kuatnya hatiku saat ini.

Tak ada alasan ketiga kawan. I just wanna say, kadang yang paling kita inginkan, terlepas dari tangan kita, dan kecewa pasti akan datang. Yang terpenting bukanlah apa yang kau rasakan karenanya, tapi bagaimana mempersiapkan hari-hari selanjutnya.

Aku tak tahu langkah kakiku membawa, pengangguran membuatku merasa jadi orang tak berguna,
semoga aku akan cepat memperoleh pekerjaan yang aku inginkan ya,,,amin

0 comments: