Monday, November 15, 2010

Cerita hari ini (2)

Kalau saya boleh memilih, saya lebih suka sedih karena mengetahui sebabnya daripada merasakan itu tapi terlalu bodoh untuk mendeskripsikan apa sebabnya. Sejak kemarin, mood-saya jelek sekali, gampang meledak dan tersinggung. Masalahnya saya tak tahu kenapa...Teman saya sempat nanya apakah karena siklus bulanan, tapi saya pikir tidak.

Anyway, di jogja, sedang berkumandang suara takbir. Hmmm hariku lebih tak tenang lagi. Entahlah, sudah setahun lebih saya tidak merasakan apa itu lebaran dari hati. Saya terlalu alpa untuk menikmati lebaran sebagai proses yang penuh nilai. Saya sebenarnya rindu, tapi tak tahu harus mulai dari mana untuk membuat hati saya "seterisi" dulu. Agaknya, lingkungan saya sangat mempengaruhi cara berpikir dan bersikap saya, sehingga saya pun merasakan perubahan itu...

Terkadang saya berpikir tentang diri saya yang sekarang. Banyak sekali perubahan yang terjadi. Sekarang saya memang lebih banyak legowo menerima segala sesuatu, yaaa kadang sedikit dewasa dan tenang menanggapi tingkah-laku sekitar. Tapi saya juga tidak menyangkal kalau saya semakin keras kepala dan kadang merasa sebagai pihak yang paling benar. Saya tak tahu, tapi sikap saya itu terkadang bukannya menghindarkan saya dari konflik dengan orang lain, malah selalu menelurkan "persinggungan" dengan orang lain. Contohnya beberapa hari kemarin. Saya berkonflik dengan kakak saya yang paling besar. Selain sifat kami yang berbeda jauh, cara berpikir pun juga sangat berbeda. Saya tidak pernah cocok dengannya. Tindakan saya dimatanya selalu salah dan begitu pun sebaliknya. Terkadang saya heran...

Saya sudah minta maaf padanya beberapa minggu yang lalu namun dia tidak merespon. Yaa seharusnya saya tidak hanya mengsms-nya, tapi menelpon atau mengunjunginya. Namun nyali saya terlalu ciut untuk bilang langsung. Sebenarnya saya melakukannya lebih karena suruhan ayah saya. Saya tidak ingin kedua orang tua saya sedih melihat "kesenyapan" yang terjadi antara saya dan kakak saya. Suatu pagi ayah saya menelpon dan bilang bahwa sebagai orang yang lebih muda, hendaknya saya yang harus tahu diri meminta maaf duluan. itu etikanya. Hah tak tahulah, saya sebenarnya orang yang sangat tidak nyaman bersitegang dengan orang lain. Tapi kalau menciptakan ketegangan/konflik dengan orang lain sering sekali saya lakukan. Hahaha. Saya juga tidak mengerti. Saya selalu bikin konflik lalu menyelesaikannya sendiri. Meskipun kebanyakan saya yang memulai, tapi saya tidak akan meyimpan rasa benci terlalu lama. Intinya, saya tidak bisa membenci terlalu lama meskipun saya yang mengobarkan api konflik pertama kali. Hahahaha

Ini idul adha. Saya ingin bermaafan dengan kakak saya. Tadi malam sepertinya saya bermimpi tentangnya. Dan pagi ini hati saya sungguh tidak enak. Saya ingin menyapa, tapi gengsi dan ketidakberanian membuat saya lemah. Saya sudah pernah minta maaf, apakah saya harus mengulanginya lagi? Tidak mudah, sungguh tidak mudah.

Ah sudahlah, saya tidur saja...

0 comments: